Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Shalat Tarawih 23 Raka�at dengan Ngebut !!!

RAMADHAN - Shalat tarawih 23 raka�at tidaklah bermasalah. Namun sayangnya yang terjadi di masyarakat kita, jika yang dipilih 23 raka�at kadang sangat cepat. Bahkan ada yang mengerjakan 23 raka�at lebih cepat selesai daripada yang mengerjakan 11 raka�at. Padahal jika dalam shalat tidak ada thuma�ninah (terlalu cepat), shalatnya tidak sah.


Thuma�ninah merupakan bagian dari rukun shalat. Kadar thuma�ninah dalam ruku� dan sujud menurut ulama Syafi�iyah adalah sudah mendapat sekali bacaan tasbih. Kalau di bawah kadar itu, berarti tidak ada thuma�ninah. Kalau tidak ada thuma�ninah berarti hilanglah rukun shalat dan membuat shalat tidak sah.

Mengenai perintah thuma�ninah disebutkan dalam hadits ketika Nabi shallallahu �alaihi wa sallam memerintahkan kepada orang yang �ngebut� shalatnya untuk mengulanginya. Dalilnya sebagai berikut, Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu �alaihi wa sallam ketika masuk masjid, maka masuklah seseorang lalu ia melaksanakan shalat. Setelah itu, ia datang dan memberi salam pada Nabi shallallahu �alaihi wa sallam, lalu beliau menjawab salamnya. Beliau berkata, �Ulangilah shalatmu karena sesungguhnya engkau tidaklah shalat.� Lalu ia pun shalat dan datang lalu memberi salam pada Nabi shallallahu �alaihi wa sallam. Beliau tetap berkata yang sama seperti sebelumnya, �Ulangilah shalatmu karena sesungguhnya engkau tidaklah shalat.� Sampai diulangi hingga tiga kali. Orang yang jelek shalatnya tersebut berkata, �Demi yang mengutusmu membawa kebenaran, aku tidak bisa melakukan shalat sebaik dari itu. Makanya ajarilah aku!� Rasulullah shallallahu �alaihi wa sallam lantas mengajarinya dan be?rsabda,



Syaikh �Abdurrahman bin Qosim berkata, �Banyak sekali imam yang ketika melaksanakan shalat tarawih tanpa memakai nalar. Mereka melakukannya tanpa ada thuma�ninah ketika ruku� dan sujud. Padahal thuma�ninah termasuk rukun shalat. Dalam shalat kita pun dituntut untuk menghadirkan hati dan mengambil pelajaran dari ayat-ayat Allah yang dibaca. Tentu thuma�ninah dan khusyu� tidak didapati ketika seseorang ngebut dalam shalatnya. Jika mau dinilai, sedikit raka�at namun disertai khusyu� ketika ruku� dan sujud itu lebih baik daripada banyak raka�at namun dilakukan dengan ngebut yang jelas dilarang dalam shalat. Kalau mau dikata, mengerjakan shalat malam dengan 10 raka�at namun ada thuma�ninah lebih baik daripada 20 raka�at dengan tergesa-gesa. Karena ruh shalat adalah ketika hati itu benar-benar menghadap Allah.�